Salah satu contoh kebudayaan Mandar ialah sayyang pattudu (kuda menari). acara ini biasanya dilakukan dalam rangka untuk mensyukuri anak-anak yang khatam Al-Qur'an (tamat Al-Qur'an) dan dirayakan bertepatan dengan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang biasanya digelar sekali dalam setahun, pesta tersebut menampilkan atraksi kuda berhias yang menari sembari ditunggangi anak - anak.
Acara pesta adat sayyang pattudu ini diramaikan dengan arak-arakan kuda mengelilingi desa yang dikendarai oleh anak - anak yang telah menyelesaikan khatam Al-Qur'an. kuda - kuda tersebut telah dihias dan didandani agar terlihat bagus dan menarik. Bahkan kuda - kuda tersebut telah di latih untuk mengikuti irama pesta dan mampu berjalan sembari menari mengikuti iringan musik rebana dan untaian pantun khas mandar.
ketika duduk diatas kuda juga ada aturannya sesuai tata atur yang berlaku turun temurun, para peserta haruslah duduk dengan satu kaki ditekuk kebelakang, lutut menghadap kedepan, sementara satu kaki yang lainnya terlipat dengan lutut yang dihadapkan keatas dan telapak kaki berpijak pada punggung kuda yang ditunggangi.
Acara ini masih dilestarikan dengan baik sampai saat ini, penyelenggaraan pesta adat ini sudah berlangsung cukup lama, tetapi tidak ada yang tahu pasti kapan pertama kali budaya ini dilaksanakan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus